"Seseorang dengan level optimisme paling tinggi punya 2 kali lipat peluang mempunyai kesehatan jantung yang ideal dibandingkan mereka yang pesimistis," kata Rosalba Hernandez, seorang profesor di University of Illinois, dikutip dariSciencedaily, Sabtu (10/2015).
Rosalba menyimpulkan hal itu setelah meneliti 5.100 orang dewasa berusia 45-84 tahun. Para partisipan diminta mengikuti survei terkait kesehatan mental, level optimisme, dan juga kesehatan fisik yang terkait dengan riwayat penyakit kronis termasuk radang sendi.
Selain mempunyai jantung sehat, partisipan dengan level optimisme paling tinggi juga mempunyai kadar kolesterol maupun gula darah yang lebih baik dibandingkan mereka yang pesimistis. Seperti dimuat di jurnal Health Behavior and Policy Review, pribadi yang optimistis juga lebih kecil peluangnya untuk merokok.
Rosalba menilai temuan ini penting karena di level komunitas, sedikit saja perbedaan pada kesehatan jantung bisa membawa penurunan yang signifikan pada angka kematian. Modifikasi hal-hal psikologis, menurutnya bisa membantu American Heart Association (AHA) mencapai tujuan meningkatkan kesehatan jantung sebesar 20 persen sebelum 2020.
http://health.detik.com/