"Hampir 60-70 persen pasien kanker anak itu penyakitnya kanker darah atau leukemia. Sisanya baru pasien kanker padat yang berumur, kanker tulang, kanker otot, kanser saraf, lalu kanker otak," tutur dr Haradini Intan, SpA, Kepala Staf Medik Fungsional Anak dari RS Kanker Dharmais, ditemui di RS Kanker Dharmais, Jl S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (15/1/2015).
Dilanjutkan dr Tanti, begitu ia biasa disapa, proses pengobatan pasien leukemia anak tidak sebentar. Hal ini dikarenakan adanya gen bernama RB1 yang juga diketahui dapat menyebabkan kanker retinoblatoma serta kanker tulang.
"Jadi gen RB1 itu juga diketahui berpengaruh ke kanker tulang dan retinoblastoma ya. Makanya pasien leukemia harus terus dipantau meski leukemianya sudah sembuh. Apakah nanti dia terserang penyakit lain atau tidak, dibutuhkan waktu 10 tahun untuk memastikan bahwa anak ini benar-benar sembuh dari leukemia," jelasnya.
Untuk menghindari adanya penyakit lain, dr Tanti mengatakan bahwa pasien ataupun survivor kanker anak harus sangat dijaga kesehatannya. Pola hidup bersih dan sehat harus tetap dilakukan oleh orang tua dan anak meskipun anak sudah sembuh.
Yang kedua, dr Tanti mengatakan bahwa kecukupan gizi anak sangat penting. Anak dengan penyakit kanker sangat rentan terserang infeksi yang dapat mengakibatkan penyakitnya semakin parah atau memunculkan penyakit.
"Terakhir jangan merokok. Orang tuanya atau anaknya meskipun sudah sembuh tidak boleh merokok. Karena merokok itu kan ada residunya di pakaian, di tubuh. Kalau masuk ke tubuh anak kan berbahaya," tandasnya.
http://health.detik.com/